PERILAKU
KEORGANISASIAN
Struktur
Organisasi, Desain Organisasi dan Desain Pekerjaan
KELOMPOK 1 :
IDA
BAGUS ADINATA KUSUMA (
1215351076 )
MADE
PUSPITA CHRISTANTI (
1215351152 )
NI
PUTU EKA PARASTIKA (
1215351156 )
NI
MADE INDRI SEPTIANI (
1215351184 )
AA
PUTU NANDYA INDAH PRATAMI (
1215351177 )
I
GUSTI PUTU MIRA WIANTI (
1215351190 )
LUH
ARISKA PUTRI (
1215351102 )
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2015
Struktur
Organisasi, Desain Organisasi dan Desain Pekerjaan
PENGERTIAN
STRUKTUR ORGANISASI
T. Hani Handoko (2003) mengatakan “bahwa strukrur
organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian, tugas-wewenang dan
tanggung jawab yang berbeda beda dalam suatu organisasi. Struktur tersebut
mengandung unusr-unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi,
sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran)
satuan kerja”.
Manfaat dari struktur organisasi antara lain:
1. Pimpinan
dengan mudah mengetahui tugas, tanggungjawab dan wewenangnya demikian juga
tentang tugas, tanggung jawab serta wewenang dari bawahan,
2. Menghindari
terjadinya perselisihan (konflik), saling menyalahkan, saling lempar tanggung
jawab antar pegawai,
3. Penghematan
biaya,
4. Pembagian
kerja dapat dengan lebih tepat dan jelas.
PEMBAGIAN
TUGAS/KERJA/SPESIALISASI KERJA
Adalah proses membagi pekerjaan ke dalam pekerjaan
yang daerah khusus guna mencapai keunggulan spesialisasi (Gibson, 1996)
Pekerjaan dapat dibagi menjadi:
1. Ke
dalam bidang ke ahlian personal ( Akuntansi, Ahli ea rah, dan lain-lain).
2. Ke
dalam aktivitas yang berbeda sesuia dengan yang diperlukan pabrik:
Pabrikasi-pabrikasi (spesialisasi horizontal)
3. Ke
arah vertical: pekerjaan General Manajer beda dengan Supervisor.
DEPARTEMENTALISASI/DEPARTEMENTASI
Prosesn dimana suatu organisasi secara structural
dibagi dengan mengkombinasikan pekerjaan dengan departemen berdasarkan beberapa
andil karakteristik (Gibson,1996).
Beberapa kemungkinan departementalisasi/departementasi:
1) Fungsional
organisasi/kegiatan disusun berdasarkan kelompok-kelompok fungsional yaitu
dengan membentuk departemen-departemen produksi, keuangan, pemasaran, dll
2) Produk,
organisasi/kegiatan dibagi menurut macam/produk/jasa yang dihasilkan.
3) Wilayah,
organisasi/kegiatan dibagi atas dasar wilayah.
4) Proses
arus produk/pelanggan, organisasi/kegiatan dibagi atas dasar arus produk atau
pelanggan. Atau mengelompokkan pekerjaan berdasarkan arus produk atau
pelanggan.
5) Pelanggan/pasar,
organisasi/kegiatan dibagi menjadi unit-unit kerja atas dasar kelompok
pelanggan.
6) Waktu
kerja,organisasi/kegiatan dibagi menurut waktu kerja.
7) Proses/peralatan,
organisasi kegiatan dibagi menurut jenis proses/peralatan yang dipakai.
8) Campuran.
Organisasi dibentuk menggunakan pembagian campuran. Kriteria yang paling
penting dalam melakukan pembagian kerja adalah bagaimana pembagaian tersebut
akan memberikan hasil yang maksimal.
RENTANG
KENDALI
Adalah jumlah individu yang bertanggung jawab pada
manajer tertentu (Gibson,1996)
Jumlah bawahan yang dapat diarahkan secara efesien dan
efektif oleh seorang manajer ( Robbins, 2002)
Faktor-faktor yang mempengaruhi rentan kendali dalam
menyusun suatu organisasi adalah sebagai berikut:
a. Kemampuan
atasan untuk mensupervisi
b. Kemampuan
bawahan menjelaskan tugas
c. Kompleksitas
tugas/kegiatan
d. Standar
prestasi yang ditetapkan
e. Banyaknya
pendelegasian wewenang
f. Adanya
bantuan tenaga staf
g. Keeratan
hubungan antara kegiatan
RANTAI
KOMANDO
Ketika membicarakan rantai komando mesti juga dibahas
tentang tiga konsep lain yaitu: wewenang, tanggung jawab, dan kesatuan komando
1. Wewenang
adalah hak yang dimiliki seorang manajer untuk mengambil keputusan, memberi
intruksi dan penugasan serta melakukan penilaian terhadap bawahannya. Wewenang
karena suatu hal bisa didelegasikan/dilimpahkan kepada pihak lain.
2. Tanggung
jawaba atas kewajiban yang harus dijalankan. Tidak seperti wewenang, tanggung
jawab tidak dapat didelegasikan/dilimpahkan kepada bawahan
3. Kesatuan
komando adalah prinsip manajemen yang menyatakan bahwa tiap tiap orang harus
melapor suatu manajer saja. Atau tiap bawahan hanya punya satu atasan.
KEPUTUSAN
DALAM ORGANISASI
1)
Desain
organisasi tradisional
a. Struktur
sederhana
Suatu struktur yang bercirikan tingkat departementasi sederhana, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat, formalisasi kecil/rendah.
Suatu struktur yang bercirikan tingkat departementasi sederhana, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat, formalisasi kecil/rendah.
Formalisasi
adalah pembakuan pekerjaan yang terkait dengan peraturan yang akan perpengaruh
dengan perilaku karyawan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.
b. Struktur
fungsional
Struktur
organisasi yang mengelompokkan spesialisasi pekerjaan yang serupa atau yang
terkait kedalam suatu kelompok.
c. Struktur
divisional
Struktur
organisasi yang terdiri atas unit atau divisi atau terpisah dan semi otonom.
2)
Desain
organisasi kontemporer
a. Struktur
berbasis tim, desain organisasi dimana keseluruhan organisasi tersusun oleh
sejumlah kelompok kerja atau tim.
Dalam
struktur ini, pemberdayaan karyawan mejadi penting karena akan menentukan
sukses organisasi. Bentuk ini telah menghancurkan batas-batas departemen dan
mendesentralisasikan pengambil keputusan ketingkatan tim kerja.
b. Struktur
metriks, desain organisasi yang menugaskan para spesialis dari departemen
fungsional yang berbeda-beda untuk bekerja pada satu atau lebih proyek yang
dipimpin oleh seorang manajer proyek
c. Struktur
proyek, desain organisasi dimana para karyawan secara terus menerus ditugaskan
kesejumlah proyek. Struktur ini sangat cari dan feksibel, tidak ada
departementasi dan hirarki yang kaku. Para manajer berperan sebagai
fasilitator, Pembina danpelatih dan melayani tim-tim proyek.
d. Unit
internal mandiri, adalah unit-unit bisnis yang terdesentralisasi, masing masing
mempunyai produk, pelanggan, pesaing, dan sasaran laba. Ada juga yang
menyebutnya organisasi virtual.
e. Organisasi
tanpa tapal batas, suatu organisasi yang mengusahakan rantai komando, rentang
kendali yang tak terbatas, mengganti departemen dengan tim yang diberdayakan.
f. Organisasi
pembelajar, organisasi yang telahmengembangkan kemampuan untuk terus menerus beradaptasi
dan berubah, karena para anggota berperan aktif dalam mengidentifikasi dan
memecahkan masalah yang terkait dengan pekerja.
MODEL-MODEL
DESAIN ORGANISASI
1) Model
organisasi mekanistik adalah struktur/desain organisasi yang dikendalikan
secara dan sangat ketat. Menekankan pada kepentingan pencapain produksi yang
tinggi dan efesiensi melalui penggunaan aturan dan prosedur yang ekstensif,
sentralisasi wewenang, dan spesialisasi tingkat yang tinggi.
2) Model
organisasi organic adalah struktur/desain organisasi yang sangat fleksibel dan
mudah beradaptasi. Lebih menekankan pada kepentingan mencapai tingkat yang
tinggi, kemampuan adaptasi dan pengembangan melalui aturan dan prosedur
desentralisasi wewenang, dan derajat spesifikasi rendah.
DESAIN
PEKERJAAN
Salah satu factor yang berpengaruh cukup signifikan
terhadap terwujudnya efektifitas dan kesehatan suatu organisasi adalah desain
pekerjaan. Pekerjaan yang didesain dengan baik akan dapat meningkatkan
motivasi, produktivitas dan kepuasan kerja. Perkembangan lingkungan dan
perkembangan organisasi yang begitu cepat dan dinamis menjadikan organisasi
untuk terus melakukan perancangan ulang terhadapat pekerjaan.
Indriyo Gitosudarmo dan kawan-kawan (1997) mengatakan
bahwa desain pekerjaan berkaitan dengan penentuan struktur hubungan tugas dan
hubungan antar pribadi sari satu pekerjaan dengan menentukan berapa banyak
keanekaragaman, tanggung jwab, signifikan, dan otonomi pekerja diberikan oleh
pekerja.
Desain ulang pekerjaan adalah proses di mana manajer
mempertimbangkan kembali apa yang diharapkan karyawan untuk dilakukan.
Tiga strategi utama dalam mendesain ulang pekerjaan:
1. Spesialisasi
tugas yang sering juga disebut dengan penyederhanaan tugas ( job simplification ) yaitu dengan cara
mengurangi cakupan dan kedalaman pekerjaan
2. Pemekaran
pekerjaan ( job enlargement ) yaitu
menambah jumlah dan keragaman tugas yang dikerjakan, dan
3. Pemekaryaan
pekerjaan ( job enrichment ) yakni
pengembangan pekerjaan secara vertical
KARAKTERISTIK
PEKERJAAN
Kegiatan ini meliputi:
1) Peninjauan
terhadap cakupan pekerjaan yaitu terkait dengan jumlah dari aktivitas yang
berbeda yang diperlukan oleh suatu pekerjaan tertentu dan pengulangan siklus
pekerjaan
2) Peninjauan
terhadap kedalaman pekerjaan, yakni berkaitan dengan kadar sejauh mana seseorang
dapat mengendalikan tugasnya.
3) Telaah/identifikasi
terhadap atribut tugas
Arthur Tener dan Paul Lawerence yang
dikutip oleh Indriyo Gitosudarmo dan Sudita (1997) mengidentifikasi enak factor
yang paling penting dalam menentukan pekerjaan yang diinginkan yaitu:
a. Keanekaragaman
yang meliputi sejumlah aktivitas yang berbeda yang harus diselesaikan dalam
melaksanakan masing-masing pekerjaan.
b. Otonomi
menyangkut tingkat kebebasan pekerja dalam menentukan cara melaksanakan
aktivitas.
c. Interaksi
yang diperlukan yaitu tingkat ketergantungan diantara pekerja
d. Interaksi
pilihan yaitu jumlah atau peluang komunikasi yang dimungkinkan terjadi dari
lingkungan tata ruang kejra
e. Pengetahuan
dan keterampilan yang diperlukan yakni tingkat kesiapan mental yang diperlukan
atau melibatkan proses belajar dalam melaksanakan tugas dengan tepat
f. Tanggung
jawab yaitu tingkat pertanggungjawaban yang dituntut oleh suatu tugas.
DIMENSI
INTI PEKERJAAN
Menurut CJM, setiap pekerjaan dapat dirumuskan dari
lima segi dimensi inti, sbb
1) Keanekaragaman
keterampilan
Tingkat sejauh mana suatu pekerjaan
memerlukan serangkaian kegiatan agar karyawan dapat menggunakan sejumlah bakat
dan keterampilan yang berbeda.
2) Identitas
tugas
Tingkat sejauh mana suatu
tugas/pekerjaan menurut penyelesaian seluruh bagian pekerjaan yang dapat
diidentifikasi.
3) Tingkat
signifikansi/kepentingan tugas
Daerah sejauh mana suatu
tugas/pekerjaan memiliki pengaruh yang berarti terhadap organisasi, masyarakat
atau kehidupan orang lain
4) Otonomo
Derajat sejauh mana pekerja bebas dari
pengaruh langsung atasan dan dapat menentukan cara terbaik dalam melaksanakan
tugas
5) Umpan
balik
Derajat sejarah mana pekerja
memperoleh informasi tentang penilaian prestasi dari pelaksanaan tugasnya.
REFRENSI
Komang
Ardana, Ni Wayan Mujiati, Anak Agung Ayu Sriathi, Perilaku Organisasi, edisi 2,
Graha Ilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar